Ini hari kedua saya dinas malam, sebelumnya sore hari pukul 5PM sudah ada pasien yang baru masuk, seorang Ibu yang cukup umur sudah berkepala 3 namun baru mengandung anak pertama,
untuk mahasiswa seperti saya yang belum pernah melihat persalinan normal sebelumnya justru akan sangat menyenangkan dan tidak sabaran untuk menyaksikan persalinan nommal.
ketika sudah jam 9PM dan lewat hampir lebih dari 4 jam, dan masih stay di buka'an 2. jadi buat Ibu hamil yang akan melahirkan pasti akan memiliki kontraksi, selama menanti pembukaan lengkap ibu akan selalu merasakan kontraksi, namun tak semua ibu mampu menoleransi rasa kontrasi yang selalu saja datang. Berhubung masih bukaan 2 dan harus lengkap sampai 10 jadi para tenaga kesehatan seperti kami profesi ners dan koas, juga dokter dan bidan stand by dan tidak tidur, ya sambilan tidur tiduran ayam karena berhubung sedang dinas malam.
Akhinya tepat pada pukul 5AM dan para mahasiswa D3 bidan memberikan kabar bahwa ibu tersebut baru saja pembukaan lengkap dan siap untuk persalinan norrmal berhubung tidak ada yang bermasalah, panggul juga cukup besar untuk melahirkan bayi.
sumber: google
Menurut teori yang ada, saat Ibu melahirkan posisi juga harus tepat. Kedua kaki dikangkang, namanya posisi litotomi. Kemudian dagu senderkan ke arah dada dan pandangan menuju perut. Selama proses mengedan ibu disarankan tidak berteriak karena akan menghabiskan tenang, baiknya si Ibu mengedan dengan pasti dan panjang, bukan ngedan pendek pendek karena memperlama bayi dijalan lahirnya. Ibu juga disarankan saat mengedan untuk tidak menutup matanya dan tetap berpandangan pada perut yang berkontraksi..
Setelah hampir 30 menit dan akhirnya ibu cukup kelelahan. Bayinya sudah hampir keluar namun belum utuh. Rambutnya sudah kelihatan diujung-ujung, dari beberapa profesi NERS dan Koas senang melihat penampakan rambut yang cukup lebat, dan akhirnya dokter menggunakan tindakan episiotomi untuk mempermuat kepala bayi keluar dari jalan lahir.
Episiotomi adalah sebuah tindakan sayatan pada bagian diantara jalan lahir bayi dan anus yang disebut perinium; dan saat itu saya melihat dokter menggunakan gunting dan memotong bagian perinium tersebut, dengan terakhir kalinya ibu dibujuk untuk mengedan kuat sekali dan berhasil, kepalanya dikeluarkan. Ketika sudah keluar, semua menyambut bayi itu, ditepuk-tepuk punggungnya bayi hingga akhirnya keluarlah suaranya dan menangis kencang, beberapa dari kami yang ada diruangan sungguh terharu sampai ada yang meneteskan air mata. Ibu yang sempat meringis dan tiba tiba senang tiada duanya, bahkan adanya guntingan dan jahitan episiotomi pun tidak terasa, kurang terasa.
Finally, saya mampu melihat persalinan normal. Beberapa dari kami (teman-teman NERS) menginginkan SC dibanding normal, namun semua terbalik. Setelah ada yang melihat bagaimana penyayatan perut pada proses SC malah ingin persalinan normal. Sebagian lain yang telah melihat sakitnya jerit-jerit-ngedan persalinan normal, malah ingin operasi Caesar. Dan untuk pertama kalinya saya menyaksikan langsung (LIVE) adanya sebuah kehidupan; kelahiran. Sungguh Tuhan maha baik. Sungguh baik!
0 comments: