Advertisement

Bulan Ke-2: Banyak Hikmah dari Ruang Hemodialisa

Hemodialisa adalah proses pembersihan darah oleh akumulasi sampah buangan. Haemodialysis adalah pengeluaran zat sisa metabolisme seperti ureum dan zat beracun lainnya, dengan mengalirkan darah lewat alat dializer yang berisi membrane yang selektif-permeabel dimana melalui membrane tersebut fusi zat-zat yang tidak dikehendaki terjadi. Haemodialysa dilakukan pada keadaan gagal ginjal dan beberapa bentuk keracunan (Christin Brooker, 2001). 

Sudah hampir seminggu saya berada pada ruangan hemodialisa, dimana semua pasien yang ada didalamnya memiliki ginjal yang sudah tak lagi berfungsi dengan seharusnya. Kegiatan hemodialisa ini lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai "cuci darah".



Pasien dengan kegagalan ginjal ini biasanya melakukan kegiatan cuci darah sekitar 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Jika tidak dilakukan cuci darah, maka kebanyakan pasien akan merasa sesak, tekanan darah meninggi, dan terjadinya udem atau pembengkakan pada ekstremitas atas dan bawah, kadang juga sampai ke wajah.

Mengapa kegagalan ginjal dapat terjadi sehingga harus adanya cuci darah? Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya cuci darah, dari kerusakan ginjal bawaan, adanya batu pada ginjal, tekanan darah tinggi atau yang dikenal dengan hipertensi, sakit gula yang dikenal sebagai diabetes, peradangan pada bagian-bagian didalam ginjal, dan banyak lainnya. 

Ketika sudah terdiagnosa dan harus menjalani cuci darah, menjadi sebuah beban tersendiri bagi beberapa pasien khususnya bagi mereka yang sudah bekerja. Ditambah lagi dengan banyaknya pasien yang cuci darah sudah terkena komplikasi dengan penyakit lainnya. 



Menjalani cuci darah setiap 2 ssampai 3 kali seminggu juga tidak mudah. Setiap kali cuci darah, para pasien hatus menunggu 3 bahkan sampai 5 jam hingga proses pembersihan darah selesai. Selama jangka waktu ini, pasien hanya bisa diam, duduk, dan menonton televisi dan mendengarkan lagu karena tak mampu kemana mana dikarenakan selang terhubung dibadan pasien dengan mesin yang menjalankan proses pencucian darah.

Sebagai pasien yang sudah mengalami kelainan pada ginjal, maupun bermasalah, sudah tak bebas lagi mengkonsumsi cairan, tentunya. Bahkan jika haus sekalipun, pasien tak bisa sesuka hati dalam mengkonsumsi cairan untuk tubuh dikarenakan ginjal sebagai mesin mengolah cairan sudah tak normal lagi dalam menjalankan fungsinya.

Terkadang menjadi pelajaran bagi diri sendiri ketika saya sebagai orang yang masih sehat terkadang lupa dan malas mengkonsumsi cairan, khususnya air putih. Sementara para pasien dengan masalah ginjal berusaha ingin minum dan tersiksa dalam menahan rasa haus yang dirasakan.

Memerhatikan kebiasaan para pasien dengan gagal ginjal juga mengajarkan saya untuk menjaga apa yang harusnya dijaga sejak dini. Terkadang godaan untuk malas malasan, memakan makanan tidak bergizi, memakan makanan tinggi penyedap rasa yang bisa membuat hipertensi dan masalah tubuh lainnya.

Rasa sedih ketika suatu saat saya melihat pasien dengan gagal ginjal ditambah komplikasi lalu teriak teriak kesakitan karena jarum yang harus dimasukkan kedalam tubuh sebagai penyambung antara tubuh dan mesin. Ditusuk dibeberapa bagian yang sudah terpasang sesuai dengan keadaan pasien. Ada yang dimasukkan jarum ke leher, kebagian lengan dekat siku, dan bagian selangkangan paha.

Lebih terenyuh lagi ketika mendengarkan pasien yang sudah cukup berumur dan berpenyakitan lain yang teriak teriak dan mengatakan "mati ajalah aku, lebih baik aku mati, sakit kali ini kurasa, mau kalian apakan lagi aku pakai itu". 

Pelajaran tentang mensyukuri kehidupan dan menjadi bahagia terkadang tak perlu jauh jauh. Melihat dirimu lebih sehat dari yang lain adalah sebuah anugrah. Menyadari dirimu masih mampu berjalan dengan kondisi isi tubuh yang baik dan masih bekerja sesuai dengan fungsinya adalah berkat. Menjadi bahagia terkadang sulit,Sampai akhirnya kita bertemu mereka yang lebih merasa tersiksa. Lebih merasakan beban antara kesanggupan ingin hidup atau bahkan menyerah saja. 

Mengerti pentingnya sehat tak harus sakit terlebih dahulu. Menjaga ginjal agar berjalan sesuai dengan fungsinya juga tak perlu menunggunya hingga lelah dan terlambat. Rutin dalam memeriksakan tekanan darah, mengurangi makanan mengandung pengawet, jangan malas dalam banyak memenuhi kebutuhan cairan, dan pastikan ginjal ada mendapat perhatian tanpa lekang. Salam sehat!

0 comments: